SQL
SEJARAH SQL
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
Awal mula lahirnya bahasa SQL yaitu pada bulan Juni 1970, dimana saat Jhonny Oracle yang merupakan seorang peneliti dari perusahaan IBM memiliki gagasan pembuatan basis data relasional, ide tersebut dituangkan dalam sebuah artikel. Di dalam artikel tersebut juga dibahas mengenai kemungkinan membuat sebuah bahasa standar untuk mengakses data dalam database tersebut. Bahasa standar tersebut diberinama SEQUEL (Structured English Query Language). Setelah kemunculan artikel tersebut lalu IBM memutuskan untuk mengembangkan pembuatan bahasa SEQUEL. Namun penamaan SEQUEL dalam bahasa standar tersebut bermasalah dengan hukum sehingga diubahlah menjadi SQL.
JENIS PERINTAH SQL
- DDL atau Data Definition Language. DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu struktur database, dalam hal ini database dan table. Perintah SQL yang termasuk dalam DDL antara lain : CREATE, ALTER, RENAME, DROP.
- DML atau Data Manipulation Language. DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain : SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE.
- DCL atau Data Control Language. DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user, baik terhadap server, database, table maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain : GRANT, REVOKE.
KELEBIHAN SQL
Performance
Dari segi performance dapat diketahui bahwa dengan menggunakan sistem basis data dapat menyimpan file berukuran besar, sekaligus juga membuat lebih efisien dan praktis.
Dari segi performance dapat diketahui bahwa dengan menggunakan sistem basis data dapat menyimpan file berukuran besar, sekaligus juga membuat lebih efisien dan praktis.
Integritas
Dengan penggunaan DBMS integritas data menjadi lebih terjamin. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
Independensi
Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
Sentralisasi / Pusat data
Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
Sekuritas / Keamanan Data
DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
KEKURANGAN SQL
- Biaya & Harga DBMS yang Tinggi & Mahal Kebutuhan untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
- Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang optimal.
- Sangat kompleks. Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
- Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
- Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
- Membutuhkan media penyimpanan yang besar baik eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
- Membutuhkan memory komputer yang besar.
- Membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi / khusus.
- Membutuhkan waktu yang lama untuk konversi system.
- Terkadang kinerja DBMS low performance.
- Resiko kegagalan cukup tinggi.
NoSQL
SEJARAH NoSQL
NoSQL singkatan dari Not Only SQL. NoSQL adalah sebuah konsep mengenai penyimpanan data non-relasional. Berbeda dengan model basis data relasional yang selama ini digunakan, NoSQL menggunakan beberapa metode yang berbeda-beda.
Istilah NoSql pertama kali digunakan pada tahun 1998 sebagai nama untuk open source database yang ringan tidak mengekspos antarmuka SQL. Penulisnya, Carlo Strozzi, mengklaim bahwa sebagai gerakan NoSql “ berangkat dari model relasional yang lebih tepat disebut NoREL atau sesuatu yang berpengaruh. Istilah ini diperkenalkan kembali pada awal 2009 oleh karyawan Rackspace, Eric Evans, ketika Johan Oskarsson dari Last.fm ingin mengorganisir sebuah acara untuk membahas open source database terdistribusi
Dengan transaksi yang begitu besar, Mereka membutuhkan data storage yang besar pula, sekelas dengan oracle, IBM, Microsoft, dsb. Namun, untuk memperoleh lisensi dari mereka tidaklah murah. |
PENGELOMPOKAN DATABASE NoSQL
Secara umum, database noSQL dibagi menurut format penyimpanan dokmentnya . Berikut ini adalah pengelompokan database noSQL berdasarkan model (penyimpanan) datanya.
- Document Database contohnya MongoDB, seiap satu object data disimpan dalam satu dokumen. Dokumen sendiri bisa terdiri dari key-value, dan value sendiri bisa berupa array atau key-value bertingkat.
- Graph, Format penyimpanan data dalam struktur graph. Format ini sering dipakai untuk data yang saling berhubungan seperti jejaring social. Contoh database noSQL dengan format ini adalah Neo4J dan FlockDB. FlockDB dipakai oleh twitter.
- Key – Value, contoh database jenis ini adalah Apache Cassandra.
- Object Database. Format database yang disimpan dalam object-object, Object disini sama dengan pengertian object di Pemrograman beroreintasi object, Contoh databasenya adalah Db4o.
- Tipe lainnya adalah tabular, tuple store dan berbagai jenis lain yang tidak terlalu populer.
KELEBIHAN NoSQL
- NoSQL bisa menampung data yang terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstuktur secara efesien dalam skala besar (big data/cloud).
- Menggunakan OOP dalam pengaksesan atau manipulasi datanya.
- NoSQL tidak mengenal schema tabel yang kaku dengan format data yang kaku. NoSQL sangat cocok untuk data yang tidak terstruktur, istilah singkat untuk fitur ini adalah Dynamic Schema.
- Autosharding, istilah sederhananya, jika database noSQL di jalankan di cluster server (multiple server) maka data akan tersebar secara otomatis dan merata keseluruh server.
KEKURANGAN NoSQL
- Hostingnya mahal. beberapa layanan di luar negeri mencharge biaya 100-200USD untuk hosting database noSQL.
- Sulitnya mencari hosting Cpanel yang mendukung database MongoDB atau database noSQL lainnya.
- karena bervariasinya produk dan format penyimpanan, berpindah antar satu produk database ke produk noSQL lainnya perlu waktu untuk belajar. Contohnya ketika anda pindah dari MongoDB ke Cassandra, maka anda harus belajar lagi dari awal, berbeda dengan database RDMS.
Database SQL (Relasional) VS Database NoSQL
Beban kerja yang optimal
- SQL, Database relasional didesain untuk aplikasi transaksional dan aplikasi pemrosesan transaksi online (online transaction processing, OLTP) yang sangat konsisten dan cocok digunakan untuk pemrosesan analisis online (online analytical processing, OLAP).
- NoSQL, Database nilai-kunci, dokumen, grafik, dan dalam memori NoSQL didesain untuk OLTP untuk sejumlah pola akses data yang menyertakan aplikasi latensi rendah. Database pencarian NoSQL didesain untuk analisis data yang semi terstruktur.
Model data
- SQL, Model relasional menormalkan data menjadi tabel yang terdiri dari baris dan kolom. Skema secara ketat mendefinisikan tabel, baris, kolom, indeks, hubungan antara tabel, dan elemen database lain. Database menegakkan integritas referensial dalam hubungan antara tabel..
- NoSQL, Database NoSQL menyediakan berbagai model data, antara lain dokumen, grafik, nilai kunci, dalam memori, dan pencarian.
Performa
- SQL, Kinerja umumnya tergantung pada subsistem disk. Pengoptimalan kueri, indeks, dan struktur tabel sering kali diperlukan untuk mencapai kinerja puncak.
- NoSQL, Kinerja umumnya merupakan fungsi dari ukuran klaster perangkat keras, latensi jaringan, dan aplikasi panggilan.
Skala
- SQL, Database relasional umumnya dapat dikembangkan skalanya dengan meningkatkan kemampuan komputasi perangkat keras atau mengembangkan skala dengan menambahkan replika untuk beban kerja hanya-baca
- NoSQL, Database NoSQL umumnya dapat dipartisi karena pola akses nilai-kunci dapat dikembangkan skalanya dengan menggunakan arsitektur terdistribusi untuk meningkatkan throughput yang menyediakan kinerja yang konsisten pada skala yang tidak terbatas.
API
- SQL, Permintaan untuk menyimpan dan mengambil data dikomunikasikan menggunakan kueri yang sesuai dengan bahasa kueri terstruktur (SQL). Kueri ini diuraikan dan dijalankan oleh database relasional.
- NoSQL, API berbasis objek memungkinkan pengembang aplikasi menyimpan dan mengambil struktur data dalam memori dengan mudah. Kunci partisi mengizinkan aplikasi mencari pasangan nilai-kunci, set kolom, atau dokumen semi terstruktur yang berisi objek dan atribut aplikasi berseri
1 Comments
Nice
ReplyDelete