SEJARAH MANAJEMEN
A. MANAJEMEN AWAL
Manajemen telah dipraktikan sejak lama. Usaha terorganisasi yang di arahkan oleh orang yang bertanggung jawab atas aktivitas aktivitas perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Pada 1776, adam smith menerbitkan karyanya yang berjudul The wealth of Nations , dimana dalam tulisan ini menegaskan keunggulan yang dapat diperoleh organisasi dan masyarakat pada umumnya dari penerapan Pembagian kerja (atau spesialisasi kerja) yaitu pemisahan tugas dan tanggung jawab kedlam bidang bidang yang sempiit dan khusus serta dilakukan secara berulang ulang.
B. PENDEKATAN KLASIK
1. MAAJEMEN ILMIAH
Manajeman ilmiah : penggunaan metode metode ilmiah (scientific methods) guna mengidentifikasikan “satu cara terbaik” dalam menuelesaikan sebuah pekerjaan.
Taylor bekerja di midvle and Bethlehem steel company di Pennsylvania,AS, sebagai seorang Insinyur teknik mesin dengan latar belakang Quaker dan puritan.Taylor percaya bahwa output yang mereka hasilkan hanyalah sepertiga dari apa yang sebenarnya mungkin di peroleh.taylor kemudian bergerak untuk memperbaiki situasi ini dengan menerapkan metode ilmiah pada berbagai pekerjaan di pabrik (shop-floor).
2. TEORI ADMINISTRASI UMUM
Teori administrasi umum : lebih menitik beratkan pada apa yang dikerjakan menejer dan praktik praktik menajemen yang baik. Henry fayol mencetuskan lima fungsi yang harus dijalankan seorang manager : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penugasan (commanding), koordinasi (coordinating) dan pengendalian (controlling).
Max Wevber (di ucapka”vey-ber”) adalah seseorang sosiolog berkebangsaan jerman yang mendalami bidang organisasi. Ia menulis gagasan gagasan pada akhir priode 1990-an dan mengembangkan sebuah teori mengenai struktur otoritas dan hubungan hubungan berdasarkan sebuah model yang di namakan organisasi ideal, yang dinamakan Birokrasi- suatu bentuk organisasi yang dicirikan adanya pembagian kerja (division of labor) yang jelas, hierarki kepemimpinan yang tegas, arahan arahan aturan yang lugas serta hubungan antar individu yang bersifat pribadi ( alias prefisional)
C. PENDEKATAN PERILAKU
Bidang studi khusus yang mempelajari secara mendalam tindakan tindakan (perilaku) yang bekerja di sebuah organisasi dikenal sebagai perilaku organisasi (organizational behavior,OB). Banyak di antara hal hal yang dikerjakan oleh para menejer masa kini dalam mengelola orang- memotivasi, memimpin, membangun kepercayaan, bekerja didalam tim, mengelola konflik, dsb.- merupakan sumbangsih dari berbagai penelitian OB.
D. PENDEKATAN KUANTITATIF
Dengan memanfaatkan penelitian dibidang geometri ruang-waktu, perusahaan America West Airlines baru baru ini merancang proses inovatif untuk menaikkan penumpang kedalam pesawat terbang,di sebut “piramida terbalik “ (revers-pyramid), yang terbukti berhasil memotong waktu tunggu pesawat paling tidak 2 menit dalam menaikkan penumpang. Hal ini merupakan salah satu contoh penerapan pendekatan kuantitatif, yang menerapkan teknik teknik kuantitatif untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan. Pendekatan ini juga dikenal dengan sebutan sains manajemen (management science)
E. PENDEKATAN KONTEMPORER
buah system adalah sekumpulan bagian yang saling terkait dan saling bergantung antara satu dan lainnya, yang di tata sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah kesatuan yang utuh. Dua tipe dasar system adalah system terbuka dan system tertutup. System tertutup tidak di pengaruhi dan tidak pula berinteaksi dengan lungkungan sekitarnya. Sebaliknya, system terbuka di pengaruhi dan berinteraksi dengan lingkungan tempatnya berada.
Birokrasi memang di butuhkan di dalam banyak situasi, tetapi dalam berbagai situasi lainnya, bentuk bentuk struktur struktur yang lebih luwes dapat berfungsi lebih efektif. Menejemen tidak (daan memang tidak dapat) didasarkan pada prinsip- prinsip dasar yang kaku yang berlaku sama dalam segala keaadaan. Situasi- situasi yang berbeda dan cepat berubah mengharuskan para menejer menggunkan beragam pendekatan dan teknik. Pendekatan kontijensi / contingency approach (terkadang disebut pendekatan situasional) menyatakan bahwa setiap organisasi bersifat unik, menghadapi situas- situasi yang berlainan (contingencies), dan membutuhkan cara pengelolaan yang berbeda-beda
0 Comments